Dalam dunia bisnis maupun investasi, dikenal pepatah “No Pain No Gain” atau tidak ada keuntungan tanpa risiko. Bahkan ini juga yang berulang kali ditekankan oleh para Fund Manager yang pernah menjadi guru saya ketika belajar investasi tahun 1998 di salah satu sekolah investasi tempat Bapak Hasan Zein Mahmud pernah mengajar.
Lantas bagaimana menerjemahkan hal tersebut ke dalam bentuk model role business yang hendak kita jalani nanti? Karena bisnis dan pasar modal meski berbeda bentuk fisik namun pada prakteknya hampir sama dalam model pengelolaannya.
Pertama-tama, yang harus dilakukan terlebih dahulu, kita harus mengenali terlebih dahulu siapa diri kita, apakah kita seorang risk taker, risk avoider, atau risk accepter. yang pertama cenderung dapat melakukan keputusan bisnis yang sangat agresif, yang kedua cenderung alon-alon asal kelakon alias tidak usah berisiko tinggi yang penting aman, dan yang ketiga cenderung bisa menerima dan mengambil risiko sesuai dengan tingkatan keuntungannya.
Mengapa mengenali diri sendiri mutlak? Ini karena pribadi tiap orang tidak sama, dan segala keputusan bisnis tergantung kepada karakter pribadi pemiliknya. Kecuali perusahaan tersebut sudah besar dan bisa berjalan sendiri tanpa campur tangan pemiliknya serta memiliki visi dan misi bisnis serta value bisnis yang sudah baku.
Berangkat dari sana, barulah coba memahami karakter bisnis yang sesuai dengan karakter kepribadian anda. Orang yang senang berspekulasi dan bersedia merugi besar, tentu tidak cocok menjalankan model bisnis yang bersifat teratur, laba kecil dan padat karya. Karena kerugian akibat tindakan spekulasi dari keputusannya akan terlalu besar dan tidak dapat ditutupi oleh laba perusahaannya yang kecil. Yang susah nanti justru karyawannya dan bisa-bisa demo massal karena terlambat membayar gaji dan thr.
Model bisnis yang cocok untuk orang yang senang berspekulasi dan mengambil keputusan bisnis yang sangat agresif dan cepat adalah bisnis yang cenderung high profit dan low cost operation. Misalnya saja bisnis jenis spekulan bbm, atau bisnis trading model sekali order beli putus. Bisa juga menjalani bisnis padat karya namun bermain di tingkat trader atau pedagang perantara nya, misalnya ada order celana jeans tanpa merek dari Amerika dan ada pabrik kecil yang bersedia mengerjakan low volume quantity namun high quality dengan low budget cost. Anda tinggal menjadi perantara saja, ambil order nya dari luar, dan pesan barangnya dari pabrik tersebut.
Untuk model bisnis moderat, ada banyak sekali lapangan bisnis yang mungkin dan dapat dikembangkan oleh orang-orang berprofil risiko moderat. Misalnya industri karoseri, industri otomotif, dan lain sebagai nya yang membutuhkan kecepatan pengambilan keputusan namun tetap mempertimbangkan faktor-faktor risiko yang ada. Umumnya orang jenis ini berbakat menjadi orang kaya namun melalui proses yang cukup panjang. Karena faktor pertumbuhan bisnisnya tetap concern terhadap risiko yang ada, dan mereka tidak boleh mengambil risiko yang terlalu besar jika tidak ingin bisnisnya gulung tikar.
Sedangkan model risiko profil low risk, condong menyukai role business yang tidak terlalu ekspansif, alon-alon asal kelakon dan yang terpenting stabil dalam pertumbuhannya. Orang seperti ini cocoknya mengambil bisnis dagang sembako, industri pertanian, industri perikanan dan lain sebagainya. Bukan berarti industri perikanan tidak bisa ekspansif, bisa saja, namun pada tataran tersebut anda tidak bisa lagi bermain di level produsennya, namun harus naik ke level pedagang ataupun pedagang perantara.
Manakah model bisnis yang anda pilih, tergantung kepada kepribadian anda sendiri. Selamat berbisnis.