Ketika pagi ini saya menonton acara bisnis news Metro TV dan melihat berita diluncurkannya salah satu jet pribadi terbaru yang diliput langsung oleh salah satu wartawati Metro TV Marischka Prudence, saya jadi teringat berita hari ini yang ditulis juga oleh harian Kompas cetak mengenai hal yang sama.
Private Jet seharga kalau tidak salah 53 juta dollar Amerika ini, hanya mampu membawa sekitar 19 orang penumpang saja. Namun memiliki fasilitas mewah layaknya suatu private lounge, dari mulai hadirnya penggunaan TV layar datar ukuran besar untuk menonton maupun mengetahui posisi pesawat (dengan bantuan GPS tentunya), layanan WiFi, tempat tidur, sofa dan lain sebagainya.
Namun banyak orang yang bertanya, apakah memang kehadiran bisnis jet pribadi ini sudah menjadi suatu keperluan bagi masyarakat kita? Bagi banyak orang hal ini tentu saja masih dianggap suatu gaya hidup pamer yang tidak menginjak bumi, namun pada kenyataannya, promosi penjualan jet pribadi ini bukan hanya monopoli satu dua perusahaan saja, namun sudah banyak perusahaan, termasuk kabarnya Honda yang beberapa waktu lalu telah meluncurkan jet mini pertamanya yang berorientasi ke pasar jet pribadi.
Jika anda melihat analisa pertumbuhan pasar orang-orang super kaya di Indonesia yang memiliki simpanan deposito / rekening uang (baik valas maupun rupiah) di atas 500 juta hingga 2 milyar rupiah per account, anda akan terkejut jika tingkat pertumbuhannya mencapai sekitar 300 ribu nasabah pada tahun 2009 dan akan mencapai sekitar 400 ribu nasabah pada tahun 2012 (statement salah satu bank Asing). Bandingkan dengan tingkat pertumbuhan setoran pajak pribadi yang tidak sebesar itu.
Hal ini tentu saja merupakan suatu kesempatan / peluang bisnis yang harus ditangkap oleh para pelaku pasar yang bermain di kelas spesifik gaya hidup super kaya. Meskipun memang tidak semua orang kaya doyan hidup bermewah-mewah seperti salah satu pemilik saham bank swasta terbesar, yang hingga kini masih tampil sederhana dan merayakan ulang tahun perkawinannya secara sederhana pula.
Tentu saja para penjual jasa jet pribadi, baik yang terjun dalam bisnis sebagai pihak pedagang pesawat, maupun mereka yang menyewakan jasa jet pribadi secara per jam ataupun harian juga tergiur dengan adanya peluang pasar yang semakin baik tersebut. Boleh percaya boleh tidak, salah satu pusat sentra perbelanjaan super mewah di Jakarta, beberapa bulan terakhir ini sibuk mengubah beberapa ruangannya menjadi butik mobil-mobil super eksotis berharga milyaran rupiah. Artinya, memang ada peluang pasar yang harus ditangkap.
Tentu saja, bermain di ceruk pasar super mewah tetap harus berhati-hati juga, karena layanan ini sifat nya lebih pribadi, tentu saja kualitas pelayanan penjualan hingga layanan purna jual harus tetap yang nomer satu, dan berorientasi kepada pribadi. Karena pelanggan dari pasar jenis ini sangat rewel terhadap hal-hal sekecil apapun. Dan kredibilitas kita menjadi taruhan jika sampai konsumen tidak puas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar